Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Hillsborough, Terungkapnya Dusta 23 Tahun



Sebuah panel independen merilis dokumen setebal 400 halaman, Rabu (12/9/2012) pagi waktu Inggris. Dokumen itu disusun selama dua tahun dari sekitar 400.000 bukti yang mengungkap fakta kematian puluhan suporter sepak bola pada 23 tahun lalu.


Laporan dari Hillsborough Independent Panel yang berintikan dalam 394 halaman mengungkapkan usaha polisi dan politisi yang menyalahkan fans menyusul tragedi 15 April 1989. Saat itu, 96 suporter terhimpit hingga meninggal dunia di sebuah tribun Leppings Lane, Stadion Hillsborough, markas Sheffield Wednesday. Tragedi itu jelang semifinal Piala FA antara Liverpool kontra Nottingham Forest.


Inti dari hasil laporan panel independen itu adalah:
* Polisi South Yorkshire menyuplai informasi yang salah kepada wakil politisi Konservatif, Irvine Patnick, yang menjadi narasumber koran The Sun dalam tulisan bertajuk "The Truth". Isinya berisi tuduhan yang salah terhadap perilaku fans "The Reds" sebelum, selama, dan setelah musibah tersebut.
* Sebanyak 164 pernyataan polisi yang hadir saat kejadian berisi menyalahkan para suporter
* Sebanyak 116 "komentar negatif" dihilangkan dari pernyataan polisi itu.
* Tes kadar alkohol dilakukan kepada 96 korban tewas dan ketika terbukti kemudian hasilnya diacuhkan, lalu beralih kepada catatan kriminal para korban tersebut.
* Dr. Stefan Popper, yang menangani para korban, menyarankan penyelidikan penyebab meninggalnya suporter itu tidak perlu dilakukan, karena sudah diketahui penyebabnya. Kecuali, kalau diperintahkan oleh hukum yang berlaku.
* Sebanyak 31 korban masih berfungsi jantung dan paru-parunya hingga pukul 03.15 sore waktu Inggris. Angka itu dapat untuk mengurangi korban yang tewas sesuai dengan laporan aslinya.
* Laporan selanjutnya adalah respons dari petugas gawat darurat yang menyatakan kematian 59 korban lainnya sebenarnya dapat dihindari.
* Seorang petugas senior menuduh penggemar yang di bawah alkohol hingga berperilaku di luar perikemanusiaan yang menyebabkan terjadinya tragedi itu.
* Petugas ambulans South Yorkshire mengesampingkan kritik terhadap perilaku mereka yang tak sepantasnya. Kritik yang diacuhkan itu datang dari tim dokter yang hadir pada saat kejadian.
* Margaret Thatcher, Perdana Menter Inggris saat itu, sepenuhnya peduli terhadap laporan asli yang berisi "kritik yang menghancurkan" citra kepolisian.
* Tak ada bukti substansial yang mengarah pada perilaku di bawah pengaruh alkohol atau tingkah agresif dari para fans yang memicu terjadinya tragedi itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Panjang Rivalitas MU dan Liverpool

"Beberapa orang berpikir sepak bola adalah hidup dan mati. Tapi saya yakinkan Anda, ini akan jauh lebih penting daripada itu semua."- William “Bill” Shankly.





KOMPAS.com – Pernyataan yang dilontarkan dari bibir manajer legendaris Liverpool, Bill Shankly, itu seakan menjadi gambaran sesungguhnya ketika menyaksikan rivalitas terbesar dalam ziarah sepak bola Inggris antara Liverpool dan Manchester United. Nama besar kedua tim seakan menjadi ikon yang tak bisa lepas dan saling melengkapi satu sama lain di dalam ranah sepak bola Inggris saat ini.

Jika ditarik ke belakang, rivalitas Liverpool dan MU ini tak bermula dari urusan lapangan semata. Dunia bisnislah yang pertama kali membuat api rivalitas menggelora dalam sejarah dua klub tersebut. Pada abad ke-19, hubungan kedua kota itu awalnya sangat harmonis, karena Liverpool terkenal sebagai kota pelabuhan besar di Inggris, dan Manchester merupakan kota pertama yang perekonomiannya cukup maju semenjak revolusi Inggris.

Namun, hubungan manis itu harus retak pada akhir 1878. Depresi dunia ketika itu, membuat Manchester "menyalahkan" Liverpool karena dianggap telah memberlakukan tarif tinggi bagi jalur distribusi produk-produk mereka. Kecewa, Manchester lantas membangun pelabuhan sendiri untuk mendistribusikan hasil industri kotanya ke seluruh dunia pada 1894.

Langkah itu, secara tidak langsung akhirnya membuat pendapatan kota dan penduduk di Liverpool turun dengan drastis. Semenjak inilah awal aroma kebencian masyarakat kedua kota itu terjadi. Para Scouse, sebutan warga Liverpool, menilai Mancunian, sebutan bagi warga Manchester, sebagai biang kerok dibalik kekacauan yang terjadi di kotanya.

Kebencian ini pula yang kemudian merasuki ranah sepak bola. Untuk urusan lapangan hijau, Liverpool memang lebih dulu "besar" dibanding dengan MU. Meskipun MU merupakan tim Inggris pertama yang memenangkan Piala Champions pada 1968, namun kesuksesan di era tersebut memang harus diakui adalah milik Liverpool. Memasuki era 1970-an, di bawah kepemimpinan Bill Shankly, Liverpool berubah menjadi raksasa sepak bola di Inggris maupun di Eropa.

Di era ini, Liverpool menyabet 11 gelar juara Liga dan empat juara Piala FA. Termasuk juga prestasi mereka meraih Treble Winners pada tahun 1984 dengan menyandingkan gelar juara Liga dengan Piala FA dan Piala Champions. Bahkan, pada 1974, "The Reds" dapat tertawa bangga karena dapat meraih sukses di papan atas Liga dan Piala FA disaat MU harus rela bermain di Divisi II.

Rivalitas itu kembali memanas memasuki era 1990-an, ketika pelatih asal Skotlandia, Sir Alex Ferguson, memulai karirnya bersama MU. Bahkan, di awal karirnya itu, Ferguson sempat dengan lantang mengatakan bahwa hal terindah bagi dirinya adalah ketika "memukul" Liverpool yang sedang berada di puncak kesuksesan.

Dan pernyataan itu, bukanlah isapan jempol semata. Fergie membuktikannya tiga tahun setelah memulai karirnya bersama MU pada 1986. Fergie memberikan gelar Piala FA pertamanya untuk MU pada 1990. Setelah itu, giliran MU yang berubah bak raksasa Inggris dan dapat tertawa manis di atas "kesuksesan" Liverpool yang terakhir kali meraih gelar Liga Inggris pada 1989. Di era ini, MU mampu meraih 11 gelar juara liga dan 2 kali juara Liga Champions.

Secara keseluruhan, gelar juara Premier League tahun lalu telah menjadikan MU sebagai pemegang koleksi juara terbanyak dengan 19 gelar, mengalahkan Liverpool dengan 18 gelar.  Namun, jika melihat gelar di Eropa, Gerrard dan kawan-kawan jelas lebih unggul dengan raihan lima gelar Liga Champions dibanding MU yang baru mengantongi tiga gelar.

Dari sejarah pertemuan, keduanya sudah bertemu sebanyak 155 kali di semua ajang. Dari catatan pertemuan itu, MU, lebih unggul dengan 59 kemenangan, sedangkan Liverpool mampu meraih 52 kemenangan dan sisanya berakhir dengan imbang.


Rivalitas sejati

Kini, kedua klub itu akan kembali mempertaruhkan gengsi rivalitas sejarah mereka dalam putaran keempat Piala FA, Sabtu (28/1/2012). Laga panas dan penuh tensi sudah pasti akan terjadi. Apalagi di musim ini, "The Reds" harus kehilangan salah satu penyerang andalannya, Luis Suarez, yang dihukum tidak boleh tampil selama delapan pekan, karena terbukti mengucapkan kata rasis terhadap bek MU, Patrice Evra, 15 Oktober lalu.

Sejumlah media di Inggris bahkan menyebut laga kali ini dapat berpotensi menjadi kerusuhan antar suporter. Para Liverpudlian, pendukung Liverpool, sudah pasti tak terima dengan apa yang didapat oleh Suarez. Aroma ini pun kembali mengingatkan kebencian mengenai persoalan sejarah munculnya pelabuhan di dua kota tersebut.

Untuk mengantisipasinya, polisi di Marseyside sudah mengingatkan akan menindak tegas siapapun yang membuat kekacauan. Ferguson pun secara terangan-terangan telah menghimbau agar pendukungnya tidak terpancing emosinya.
"Rasanya, tak perlu menyulut bubuk mesiu, laga ini sudah berjalan panas," kata Fergie.
Kapten Liverpool, Steven Gerrard mengatakan hal serupa. Pemain asal Inggris itu mengaku tidak menginginkan pertandingan itu berlangsung rusuh. Dia ingin, Liverpool, MU dan persaingannya akan selalu dikenang karena permainan sepak bolanya yang hebat di seluruh dunia.

"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan pertandingan nanti dikenang karena sepak bola," kata Gerrard.

Jika melihat sejumlah hal tersebut, memang benar adanya pernyataan "Sepak bola bukan hanya soal hidup dan mati". Pertemuan keduanya bukan sekadar soal prestasi masing-masing tim, tapi akan selalu diingat sebagai tonggak sejarah rivalitas sejati dua kota besar di wilayah barat Inggris itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang Batak

A. Kesenian Batak 

 Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin. Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden. Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan. Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai pembungkus jenazah), dan Ulos Sibolang. Proses pembuatan ulos batak Bagi orang awam dirasa sangat unik. Bahan dasar ulos pada umumnya adalah sama yaitu sejenis benang yang dipintal dari kapas. Yang membedakan sebuah ulos adalah proses pembuatannya. Ini merupakan ukuran penentuan nilai sebuah ulos. Untuk memberi warna dasar benang ulos, sejenis tumbuhan nila (salaon) dimasukkan kedalam sebuah periuk tanah yang telah diisi air. Tumbuhan ini direndam (digon-gon) berhari-hari hingga gatahnya keluar, lalu diperas dan ampasnya dibuang. Hasilnya ialah cairan berwarna hitam kebiru-biruan yang disebut “itom”. Periuk tanah (palabuan) diisi dengan air hujan yang tertampung pada lekuk batu (aek ni nanturge) dicampur dengan air kapur secukupnya. Kemudian cairan yang berwarna hitam kebiru-biruan tadi dimasukkan, lalu diaduk hingga larut. Ini disebut “manggaru”. Kedalaman cairan inilah benang dicelupkan. Sebelum dicelupkan, benang terlebih dahulu dililit dengan benang lain pada bahagian-bahagian tertentu menurut warna yang diingini, setelah itu proses pencelupan dimulai secara berulang-ulang. Proses ini memakan waktu yang sangat lama bahkan berbulan-bulan dan ada kalahnya ada yang sampai bertahun. Setelah warna yang diharapkan tercapai, benang tadi kemudian disepuh dengan air lumpur yang dicampur dengan air abu, lalu dimasak hingga mendidih sampai benang tadi kelihatan mengkilat. Ini disebut “mar-sigira”. Biasanya dilakukan pada waktu pagi ditepi kali atau dipinggiran sungai/danau. Bilamana warna yang diharapkan sudah cukup matang, lilitan benang kemudian dibuka untuk “diunggas” agar benang menjadi kuat. Benang direndam kedalam periuk yang berisi nasi hingga meresap keseluruh benang. Selesai diunggas, benang dikeringkan. Benang yang sudah kering digulung (dihulhul) setiap jenis warna. Setelah benang sudah lengkap dalam gulungan setiap jenis warna yang dibutuhkan pekerjaan selanjutnya adalah “mangani”. Benang yang sudah selesai diani inilah yang kemudian masuk proses penenunan. Bila kita memperhatikan ulos Batak secara teliti, akan kelihatan bahwa cara pembuatannya yang tergolong primitif bernilai seni yang sangat tinggi. Seperti telah diutarakan diatas, ulos Batak mempunyai bahan baku yang sama. Yang membedakan adalah poses pembuatannya mempunyai tingkatan tertentu. Misalnya bagi anak dara, yang sedang belajar bertenun hanya diperkenankan membuat ulos “parompa” ini disebut “mallage” (ulos yang dipakai untuk menggendong anak). Tingkatan ini diukur dari jumlah lidi yang dipakai untuk memberi warna motif yang diinginkan. Tingkatan yang tinggi ialah bila dia telah mampu mempergunakan tujuh buah lidi atau disebut “marsipitu lili”. Yang bersangkutan telah dianggap cukup mampu bertenun segala jenis ulos Batak. 

 B.Sistem Mata Pencaharian Suku Batak  

Pada umumnya masyarakat batak becocok tanam padi di sawah dan di ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap keluarga mendapat tanah tadi, tetapi tidak boleh menjualnya.selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan. Disamping bercocok tanam, peternakan juga merupakan suatu mata pencaharian yang penting pada orang Batak umumnya. Mereka terutama memelihara kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Kerbau banyak dibutuhkan orang sebagai binatang penghela dan untuk upacara adat, sedangkan babi banyak dimakan, tetapi juga untuk pemberian adat. Sedangkan sapi, ayam, dan kambing untuk dijual. Di daerah – daerah tepi Danau Toba dan di pulau Samosir, menangkap ikan juga merupakan suatu mata pencaharian hidup yang penting. Penangkapan ikan dilakukan dengan amat intensif dalam musim – musim tertentu.

 C.Ragam Bahasa Suku Batak 

Pak Manik : Molo gorga on kan adong do sian tolu warna, merah, putih , hitam, jadi anon pe Hupatorang (kalau ukiran/gorga ini terdiri dari 3 warna, merah, putih, hitam, jadi nanti akan saya terangkan).alai gorga on halak batak do na mambahen on na agama na parmalim.jadi, halak batak porsea do molo portibi on dang marmula jala dang marujung(tetapi, ukiran ini orang batak lah yang membuat, yang menganut agama parmalim. Jadi orang batak percaya bahwa dunia ini tidak bermula dan tidak berakhir).jadi portibi on tetap do adong(jadi dunia ini akan tetap ada).Alai on adong tolu warna kan, Putih , merah, hitam(tetapi ini ka nada 3 warna, putih, merah, hitam). Jadi halak batak porsea do bahwa portibion ima na nidok dibagi tolu.Jadi molo na bontar I adong do arti na, didok ma banua ginjang, jadi istilah na manang na sorga(jadi kalau yang putih itu memiliki arti yang disebut surge).Ba molo na di tonga on warna merah, jadi aha pe namasa di banua tonga on ma na terjadi.jadi na patoluhon hamatean ma antong(ya kalau yang ditengah ini warna merah, melambangkan semua kejadian yang ada didunia ini. Jadi yang ketiga adalah kematian)

Kennedy : jadi, ahama arti ni ulos I ?(jadi, apakah arti dari ulos itu?) 

Pak Manik : jadi, ulos selain sebagai kerajinan, ulos pea dong do arti na. misalna kan ulos na berwarna untuk boru-boru,molo na birong untuk baua. Jadi ulos pe boido berengon sian halak na mamakke, manang na sian pesta manang na sian halak na mate.(jadi, ulos selain sebagai kerajinan, ulos juga memiliki artinya.misalnya ulos yang berwarna merah adalah untuk anak perempuan, kalau yang hitam adalah untuk anak laki-laki.)   
                            
 Bako : jadi, gondang na diatasi asli do sian halak batak ?(jadi, apakah gondang yang berada diatas itu asli dari suku batak?) 

 Pak Manik : ido.jadi sebenarna batak I adong do pitu, batak toba, batak karo, batak simalungun, batak pak-pak, batak angkola, batak mandailing, dohot nias.(jadi, sebenarnya batak itu ada tujuh, yaitu: batak toba, batak karo, batak simalungun, batak pak-pa, batak angkola,batak mandailing, dan nias.) 

Bako : oh ido,,,(oh iyanya)! 

Pak Manik : jadi, alani pemerintah do na mandok molo nias dang batak, jadi halakki pe beranggapan songoni, hape halak nias pe adong do marga na tong.(jadi karena pemerintah lah yang mengatakan bahwa nias itu bukan batak, jadi orang-orang pun beranggapan seperti itu.padahal orang nias juga punya marga). 

 Pak Manik : adong opat jabu na adong dison, jala berbeda do sudenai.(ada empat rumah yang ada disekitar sini, serta memiliki arti yang berbeda pula.

 Kennedy : Jadi nadia ma jabu ni rajai ?(jadi, yang manalah rumah raja tersebut?) 

 Pak Manik : na adong tanduk dua ima jabuni raja. Alai molo sonari holan jolma na adong hepeng do na boi mambahen jabu songoni.(yang ada tanduk dua itu lah rumah raja.tetapi kalau sekarang hanya orang yang memiliki uang lah yang bisa membangun rumah seperti itu). Alai molo najolo, mampu pe imana manang na adong pe harta na dang boi membangun jabu songon raja, Alana holan raja do naboi.(tetapi kalau jaman dulu, mampu pun dia atau memiliki harta sekalipun, tidak bisa membangun rumah seperti raja, karena hanya rajalah yang bisa). 

Pak Manik : jadi adong dua lambang cicak dohot payudara na adong di gorga i.(jadi, ada dua lambing cicak dan payudara yang ada diukiran tersebut). Molo cicak lambang persahabatan, jadi ta boto do molo cicak adong do manang na didia.jadi boi diarti hon molo anak ni raja ingkon denggan do manang na didia pe imana.(kalau cicak lambing persahabatan, jadi seperti kita ketahui kalau cicak ada dimana saja. Jadi dapat diartikan kalau anak raja akan baik-baik saja dimana pun di berada). Adong opat payudara na diartihon sebagai lambang kehidupan.(ada empat payudara yang diartikan sebagai lambang kehidupan),

 yaitu: 1.Pintu dang hea tertutup, torus do buka.(pintu selalu terbuka untuk orang-orang yang ingin bertamu)
 2.Partataring na sohea mittop.(tungku/ tempat memasak yang tidak pernah mati) 3.Parbahul na bolon.(kaleng beras yang selalu terisi, jika sudah berkurang harus tetap diisi) 4.Tikar tidak pernah digulung’ Alai najolo doi jala ingkon di laksanahon, alai molo sonari dang dilaksanahon dang pola jadi masalah.(tetapi pada jaman dulu itu harus dilakukan, namun jika sekarang tidak dilakukan pun tidak begitu jadi masalah). 

 Kennedy : jadi, molo najolo adong dope jolma na so marjabu?( jadi, apakah dulu ada orang yang tidak memiliki rumah?)

 Pak Manik : adong, alai deba, alai didok raja do bahen hanu ma disan gabe tempat tinggal muna(ada, tetapi hanya sebagian, karena raja berkata buatlah disana tempat tinggalmu).  

D.Sistem Pengetahuan Suku Batak 

 Orang batak juga mengenal sistem gotong royong kuno dalam hal bercocok tanam. Dalam bahasa karo aktifitas itu disebut raron, sedangkan dalam bahasa toba aktifitas itu disebut marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama sama mengerjakan tanah dan masing masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan suatu pranata yang keanggotaanya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya. Sistem pegetahuan yang juga di kenal oleh suku Batak adalah dari kata – kata yang memiliki filosofi khusus. Salah satu contohnya adalah pada kata “MARROAN “. Kata marroan memiliki kata dasar yaitu “ro”, yang artinya datang. Filosofi yang yang terdapat dari kata marroan adalah berdatangan, maksudnya agar setiap orang memiliki rasa ketertarikan dengan tempat itu, sehingga membuat orang – orang untuk datang ketempat itu. 
  E.Sistem Kepercayaan Suku Batak 

 Sebelum suku Batak Toba menganut agama Kristen Protestan, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu. Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak Toba mengenal tiga konsep, yaitu: • Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya. • Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula. • Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam. Demikianlah religi dan kepercayaan suku Batak yang terdapat dalam pustaha. Walaupun sudah menganut agama Kristen dan berpendidikan tinggi, namun orang Batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah tertanam di dalam hati sanubari mereka. Masyarakat suku Batak masih sangat percaya dengan hal – hal yang berbau mistik. Salah satunya adalah simbol yang dipasang dirumah – rumah sebagai penangkal bala. Rumah adat suku Batak memiliki tiga tingkatan, yaitu : 1. Tingkat pertama untuk tempat ternak. 2. Tingkat kedua untuk tempat tinggal. 3. Tingkat ketiga untuk tempat alat musik. Simbol – simbol untuk penangkal bala itu ada tiga tingkatan, yaitu : 1. Jagalupa 2. Singa – singa 3. Ulupao Suatu kepercayaan dalam suku Batak jika ingin memasuki rumah harus menunduk untuk menghormati siapapun yang ada didalam rumah tersebut. Hal ini juga dikarenakan karena ukuran pintu rumah yang sangat kecil.

 F.Alat dan Teknologi yang digunakan Suku Batak

  Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Sedangkan alat – alat yang digunakan dalam penangkapan ikan yaitu perahu – perahu lesung ( solu ), jala, pancing, dan perangkap – perangkap ikan. Alat tekhnologi yang dugunakan dalam pembuatan ulos adalah menggunakan alat penenun. G.Sistem Kekerabatan Suku Batak Kekerabatan adalah menyangkut hubungan hukum antar orang dalam pergaulan hidup. Ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan sosiologis, sementara kekerabatan teritorial tidak ada. Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari Si Raja Batak, dimana semua suku bangsa Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan sosiologis terjadi melalui perjanjian (padan antar marga tertentu) maupun karena perkawinan. Dalam tradisi Batak, yang menjadi kesatuan Adat adalah ikatan sedarah dalam marga, kemudian Marga. Artinya misalnya Harahap, kesatuan adatnya adalah Marga Harahap vs Marga lainnya. Berhubung bahwa Adat Batak/Tradisi Batak sifatnya dinamis yang seringkali disesuaikan dengan waktu dan tempat berpengaruh terhadap perbedaan corak tradisi antar daerah. Adanya falsafah dalam perumpamaan dalam bahasa Batak Toba yang berbunyi: Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul. merupakan suatu filosofi agar kita senantiasa menjaga hubungan baik dengan tetangga, karena merekalah teman terdekat. Namun dalam pelaksanaan adat, yang pertama dicari adalah yang satu marga, walaupun pada dasarnya tetangga tidak boleh dilupakan dalam pelaksanaan Adat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Asal Usul Logo Club Sepakbola Besar Di Dunia

1. Manchester United Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak di tengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah" (The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford. Pada akhir 60-an, lambang setan telah mulai untuk dimasukkan pada brosur program dan syal klub, hingga akhirnya dimasukkan ke dalam lambang klub dengan memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club". Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata. Gambar kapal dengan empat layar itu menggambarkan Kanal Manchester, jalan air yang dibangun untuk membebaskan kota Manchester dari ketergantungan pada pelabuhan Liverpool.Sejak pertengahan abad ke-19, Manchester tumbuh pesat sebagai kota industri. Populasinya melonjak dari 322.000 jiwa pada 1801 menjadi lebih dari sejuta jiwa dalam 50 tahun. Perkembangan pesat Manchester tidak hanya disokong oleh industri katun Lancashire, tapi juga perkembangan industri manufaktur, permesinan dan tekstil.
2. Liverpool FC Lambang 'Liver Bird' pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun 1950. Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955/56 dimana gambar 'Liver Bird' berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C berada di bawah 'Liver Bird'. Lambang versi ini bertahan sampai tahun 1968. Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern. Lambang 'Liver Bird' langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki 'Liver Bird' dan menghilangkan lingkaran ouval. Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS. Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3. Lambang 'Liver Bird' kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di singkat. Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun. Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen 'Shankly Gates' dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone' di atas tameng 'Liver Bird' dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang 'Liver Bird'. Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992. Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng 'Liver Bird'. Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough. Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1999. Lambang Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan 'full colour' seperti sekarang ini. Namun pada tahun 2012, Liverpool merubah Logo pada kostumnya yang meniru pada Logonya tahun '80 an semasa keemasan klub tersebut.
3. Real Madrid Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid". Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol. Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.
4. Barcelona FC Pada tahun 1906, Pemerintah mewajibkan setiap klub punya lambang tersendiri. Maka , dibuatlah logo baru yang jadi cikal bakal simbol Barcelona sampai sekarang. Logo Barcelona yang sekarang terdiri dari tiga unsur. Warna strip merah dan kuning menandakan warna khas Catalonia.Itu cerminan semangat Catalanisme. Gambar St.George Cros untuk menghormati orang catalonia yg mempercayai wilayah mereka dilindungi St. George. Dan strip warna merah dan Biru symbol semangat Barcelona. Logo itu dinilai paling pas mewakili semangat Catalanisme
5. AC Milan Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose. Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.
6. Inter Milan Lambang klub adalah huruf FCIM di dalam sebuah lingkaran, yang didesain pada tahun 1908, pelukis yang mendesain logo klub yang bertahan hingga sekarang ini adalah Giorgio Muggiani yang juga merupakan salah seorang yang menggagas terbentuknya Inter. Inter identik dengan warna hitam biru. Warna hitam mewakili gelapnya malam dan biru mengambarkan langit. Sempat terjadi perubahan saat Inter digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928, yaitu kostum mereka berganti putih dengan tanda palang merah di bagian dada, namun setelah Perang Dunia II usai, Inter kembali ke warna awal mereka.
7. Juventus FC Logo resmi Juventus Football Club telah mengalami berbagai perubahan dan modifikasi sejak tahun 1920. Modifikasi terakhir adalah pada musim 2004-05. Dimana saat itu mereka mengubah logo menjadi oval, dengan lima garis vertical, dan banteng yang dibentuk dalam sebuah siluet. Dahulu sebelum musim 2004-05, Juve memiliki sebuah symbol berwarna biru (yang merupakan symbol lain dari kota Turin). Selain itu ditambahkan juga dua bintang yang menggambarkan mereka sebagai satu-satunya klub yang mampu memenagi gelar Seri-A 20 kali. Sementara di era 1980-an, logo Juve lebih banyak dihiasi dengan siluet seekor zebra, menggambarkan mereka sebagai tim zebra kuat di Seri-A. Dalam perjalanan sejarahnya, Juve telah memiliki beberapa nama julukan, la Vecchia Signora (the Old Lady dalam bahasa Inggris atau "si Nyonya Tua" dalam bahasa Indonesia) merupakan salah satu contoh. Kata "old" (tua) merupakan bagian dari nama Juventus, yang berarti "youth" (muda) dalam Latin. Nama ini diambil dari usia para pemain Juventus yang muda-muda di era 1930-an. Nama "lady" (nyonya) merupakan bagian dari sebutan para tifoso ketika memanggil Juve sebelum era 1930-an. Klub ini juga mendapat julukan la Fidanzata d'Italia (the Girlfriend of Italy dalam bahasa Inggris atau "Pacar Italia" dalam bahasa Indonesia), karena selama beberapa tahun, Juve selalu memasok pemain baru dari daerah selatan Itala seperti dari Naples atau Palermo, dimana selain bermain sebagai pemain sepak bola, mereka juga bekerja untuk FIAT sejak awal 1930-an. Nama lain Juve adalah: I Bianconeri (the black-and-whites, atau Si Belang) dan Le Zebre (the zebras[38], atau Si Zebra) yang merujuk pada warna kostum Juventus.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS